Senin, 30 April 2018

UKIRAN BIAS MELELA KHAS BULELENG

Ukiran khas Buleleng (Bali Utara) sangat unik dan berbeda dengan stil ukiran di daerah lain seperti Gianyar atau Denpasar atau Tabanan (Bali Selatan). Corak ukirannya tebal dan dalam serta cenderung berkesan liar, namun tetap menunjukkan satu karya yang indah dan menawan. Kekhasan ukiran Bali Utara sampai saat ini masih dipertahankan, bahkan cenderung semakin dilestarikan karena hal itu untuk menunjukkan jati diri serta supaya tidak menjadi punah. Terima kasih kepada mereka yang punya kepedulian tinggi terhadap seni ukir Bali Utara yang masih melestarikan warisan leluhurnya yang adi luhung ini.






Kamis, 26 April 2018

SENI GRAFIS HURUF

Berkat kemajuan teknologi berupa komputer dengan beberapa aplikasi untuk membuat desain seperti photoshop, maka saya mulai belajar mengeksplor imajinasi saya untuk terus menggali kemungkinan-kemungkinan kreasi seni yang bisa dikembangkan. Salah satunya adalah kreasi grafis huruf (font) yang distilisasi sedemikian rupa dan dikombinasikan dengan fotografi dan harmonisasi warna. Kreasi eksplorasi seni ini sedemikian canggih dengan olah digital maka saya dapat melihat dulu hasilnya yang berupa virtual dan apabila masih kurang puas maka bisa diedit ulang sesuai dengan mood saya tentunya.

Kreasi olah digital memperkaya daya imaginasi saya sehingga dapat terus dikembangkan potensi seni sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi yang kekinian dan semakin canggih.

Font atau huruf dapat menjadi bahan kreasi seni untuk menyampaikan maksud dari suatu tujuan, dan pembaca atau penikmat dapat memaknai pesan itu secara lebih luas sesuai dengan kreasi sang pencipta seninya.

Kreasi seni huruf tidak berbatas baik dari segi bentuk, warna, visualisasi dll tergantung pesan yang mau disampaikan oleh pencetusnya.






Senin, 23 April 2018

NAGA BALI


Naga, dalam berbagai peradaban dikenal dengan nama dragon (Inggris), draken (Skandinavia), Liong (Tiongkok), dikenal sebagai makhluk superior yang berwujud menyerupai ular, kadang bisa menyemburkan api, habitatnya di seluruh ruang (air, darat, udara). Meskipun penggambaran wujudnya berbeda-beda, namun secara umum spesifikasi makhluk tersebut digambarkan sebagai makhluk sakti.
Sosok naga di dunia barat digambarkan sebagai monster, cenderung merusak dan bersekutu dengan kekuatan gelap. Dicitrakan sebagai tokoh antagonis yang seharusnya dihancurkan. Seseorang bisa mendapat gelar pahlawan atau ksatria dengan membunuh naga. Pendek kata, naga adalah ancaman bagi manusia.
Tidak demikian halnya dengan citra naga di peradaban timur. Di Tiongkok, naga dianggap sebagai sosok yang bijaksana dan agung layaknya dewa. Naga adalah satu-satunya hewan mitos yang menjadi simbol Shio. Budaya Minangkabau mengenal dongeng Ngarai Sianok yang diciptakan oleh Sang Naga. Hiasan berbentuk naga juga sangat lekat dengan budaya Jawa, umumnya terdapat di gamelan, pintu candi dan gapura, sebagai lambang penjaga. Masyarakat Dayak juga menggambarkan Naga sebagai penguasa dunia bawah, dan Burung Enggang sebagai penguasa dunia atas. Naga di peradaban timur mendapat tempat terhormat, karena meskipun mempunyai kekuatan dahsyat yang bisa menghancurkan, namun tidak semena-mena dan bahkan bisa mengayomi.
Naga atau Ular menurut pandangan kebanyakan Orang Indonesia, dianggap sebagai lambang dunia bawah. Sebelum Zaman Hindu (Neolithicum), di Indonesia terdapat anggapan bahwa dunia ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu dunia bawah dan dunia atas, dan masing-masing mempunyai sifat yang bertentangan. Dunia bawah antara lain dilambangkan dengan bumi, bulan, gelap, air, ular, kura-kura, buaya. Sedangkan dunia atas dilambangkan dengan matahari, terang, atas, kuda, rajawali.[1]
Pandangan semacam itu juga hampir merata di seluruh bangsa Asia. Dalam cerita Mahabarata maupun pandangan kebanyakan Orang Indonesia sendiri sebelum Zaman Hindu, naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan sebagai sarana pertanian. (Sumber : Wikipedia)


Selasa, 17 April 2018

PURA DESA SUDAJI

Arsitektur paduraksa Pura Desa Sudaji sangat unik dan indah sekaligus megah. Stil bangunan dan ukirannya khas Bali Utara dengan gaya ukirannya yang bebas, liar, tajam dan berkesan kokoh keras.
Bisa jadi karena iklim Bali utara yang panas berpengaruh terhadap karakter orang-orang Buleleng.
Bangunan ini dibangun hampir seratus tahun lalu. Menurut penuturan para tetua desa Sudaji, bahwasanya bangungan paduraksa ini direhab pada tahun 1920, sedangkan bangunan pura secara menyeluruh sudah ada sejak era sebelumnya.
Saya sangat mengappresiasi maha karya seni ini yang bernilai tinggi dan merupakan salah satu bentuk paduraksa yang terindah di Bali. Patung-patung dan sosok boma nya sangat kharismatik seolah-olah mengawasi setiap situasi yang ada di depannya.

Sampai kini bangunan ini masih kokoh berdiri meskipun ada beberapa bagian ukiran yang sudah keropos dimakan zaman atau erosi oleh cuaca.  Semoga bangunan ini dapat dilestarikan dalam bentuk aslinya di masa-masa depan.

 PADURAKSA PURA DESA SUDAJI


Kamis, 12 April 2018

SUNSET ON SANIH BEACH

Pantai Air Sanih terletak di Kubutambahan, Buleleng Bali. Ombaknya tenang, suasana juga tidak terlalu bising. Indah sekali disini saat menikmati sunset. Pohon-pohon kelapa menjulang tinggi sangat indah untuk diambil fotonya dengan stil siluet dan sunset







WPAP ART

Kali ini saya buat desain seni pop art yang di Indonesia dikenal luas sebagai WPAP Art. Untuk bisa membuat gambar ini memang harus meng...